Selasa, 17 Mei 2011

Belajar Sabar

Banyak orang selalu menyarankan kita untuk hidup dengan sabar. Menghadapi segala apapun harus dengan sabar. Ada yang menggolongkan sabar ke dalam kategori sifat, watak atau karakter.... Yang menjadi pertanyaan, apakah kita bisa mengubah sifat maupun watak kita menjadi orang yang sabar....?

Mungkin selama ini kita selalu menyangka, kalau orang yang sabar itu tidak bisa marah, tidak mudah tersinggung, tidak pernah kecewa. Ternyata semua dugaan ini salah. Orang sabar itu bisa marah, bisa tersinggung, kecewa, sedih juga. Hanya saja yang membedakan, orang tersebut sudah bisa mengendalikan dirinya. Sehingga ia tidak berlarut-larut terhanyut oleh keadaan emosinya.

Adapun metode yang digunakan untuk mencapai kesabaran antara lain :

1. Metode psikis dan sugesti
Yaitu metode penanaman konsep/prinsip, untuk menyadari bahwa :
- KEMARAHAN tidak akan pernah bisa menyelesaikan permasalahan dengan baik.
- KEMARAHAN tidak akan merubah keadaan dalam waktu seketika.
- Apakah sudah tepat dan layak kita marah kepada orang lain ? Padahal dia belum tentu sengaja berbuat untuk menyakiti hati kita.
2. Metode menunda, meredam kemarahan :
- Menarik napas dalam-dalam dan dilakukan berulang-ulang.
- Berdo'a atau membaca istigfar.
- Berwudhu atau mandi.

Hal tersebut di atas adalah beberapa teori dan metode yang bisa kita pakai untuk berlatih mengendalikan emosi.

Dalam Islam pun sebenarnya sudah di ajarkan cara pengendalian diri yaitu melalui puasa Ramadhan. Hal ini dilakukan selama satu bulan penuh dalam setahun. Hanya saja setelah berlatih mengendalikan diri selama satu bulan, apakah masih mau berusaha mengendalikan diri atau tidak....? Jawabannya terserah saudara.

Tidak ada komentar: